top of page

Berburu Kursi HMFH Satu


Tahun 2017 menjadi pertanda akhirnya sebuah era kepemimpinan Hanyen Tenggono dkk dalam melayani dan membangun masyarakat Fakultas Hukum UPH. Menjelang pergantian kepemimpinan kabinet kerja tahun 2016/17, perburuan akan kursi HMFH satu semakin memanas. Perlombaan menjadi orang nomor satu HMFH periode 2017/18 ini diikuti oleh tiga pasang calon: Pasangan nomor urut satu Pamela dan Cheery dengan slogan "BE 1MPACT", pasangan nomor urut dua Novia dan Allen dengan slogan "TO SERVE NOT TO BE SERVED", dan pasangan nomor tiga Cerelia dan Pangeran dengan slogan "BERSATU DALAM KEBHINNEKAAN". Masing - masing calon menghadirkan berbagai visi, misi, dan program kerja yang tidak kalah menarik satu dan yang lainnya. Kampanye yang dilakukan secara intensif mulai terlihat beberapa minggu belakangan. Berbagai poster yang dikampanyekan melalui media sosial hingga orasi sudah dilakukan.

Tentu tidak terlepas dari berbagai kampanye yang dilakukan oleh ketiga paslon, kualitas, integritas, dan mentalitas menjadi hal yang krusial untuk diperhatikan dari ketiga paslon. Apakah mereka sebagai calon pemimpin memiliki ketiga ciri ini sehingga dapat mempengaruhi kredibilitas mereka di mata umum. Karena menjadi HMFH satu bukan hanya sekedar kekuasaan belaka tanpa membawa perubahan yang aktual. Menjadi seorang HMFH satu adalah mengenai pemimpin yang dapat memberikan dampak perubahan ke arah yang lebih baik bagi seluruh mahasiswa fakultas hukum. Hal ini yang seringkali terlupakan ketika seorang pemimpin telah mendapati kursi kekuasaan dan melupakan rakyat yang memberikan kekuasaan kepada mereka.

Berbicara mengenai program kerja tentu saja membangun sebuah komunitas mahasiswa fakultas hukum yang lebih baik menjadi hal yang dipertaruhkan dalam kampanye ini. Pemenuhan sebuah janji menjadi sebuah hal yang wajib bagi pasangan terpilih. Namun banyaknya janji - janji manis yang dijanjikan tentu saja belum menjamin akan terealisasikannya janji tersebut. Justru yang seringkali menjadi kontradiksi dalam kehidupan sehari - hari adalah janji yang paling manis seringkali menjadi janji yang paling terlupakan. Seorang pemimpin yang berkualitas dan berintegritas justru merupakan seorang yang dapat menepati janjinya.

Sudah menjadi suatu hal yang natural bagi manusia dalam pemimilihan umum untuk memilih seorang pemimpin yang dapat memperjuangkan aspirasi - aspirasi mereka. Atau setidak - tidaknya memiliki "Common Interest" atau ketertarikan yang sama. Namun penting untuk disadari bahwa apa yang menjadi kehendak kita belum tentu menjadi kehendak kelompok lain. Oleh karena itu memilih seorang pemimpin atas dasar "Common Interest" belum tentu menjamin bahwa pemimpin tersebut adalah seorang pemimpin yang dapat melaksanakan kehendak rakyat secara keseluruhan. Yang terpenting dan menjadi satu hal yang sangat krusial untuk kita perhatikan bersama, adalah bagaimana kita dapat memilih seorang pemimpin yang dapat memberi 'greater good for all'.

Walaupun menjadi suatu hal yang mustahil untuk mendapatkan seorang 'leader for all', namun tidak halnya dengan seorang pemimpin yang dapat memberi 'greater good for all'. Setidaknya kita dapat bersama - sama setuju dibutuhkannya seorang pemimpin yang dapat bergerak lebih awal, berjalan di depan, mengambil langkah pertama, mengarahkan pikiran - pendapat dan tindakan orang lain menjadi suatu tolak ukur kita bersama dalam memilih seorang pemimpin. Mereka yang pertama memperjuangkan suara, aspirasi, dan memimpin dalam suatu nilai moral dan kebenaran adalah mereka yang pantas kita usung bersama menjadi HMFH satu periode 2017/18,

Dengan diadakannya pemilihan ketua dan wakil ketua kali ini, tentu saja kita akan memilih siapapun yang dapat mengambil sebuah kebijakan dan keputusan yang menjadi amanat dari seluruh mahasiswa fakultas hukum UPH. Bukan seorang yang mementingkan kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu saja. Berkesinambungan dengan paham ini, seorang pemimpin menurut teori kontrak sosial yang diberikan oleh Jean Jacques Rousseau, mengatakan bahwa kekuasaan seorang pemimpin hanyalah sebuah pinjaman dari rakyat. Sehingga dia harus menjalankan kemauan umum. Oleh karena itu juga menjadi tanggung jawab kita untuk menjadi seorang pemilih yang cerdas dengan mengedepankan nilai - nilai keadilan. Terutama keadilan sosial bagi seluruhnya. Sehingga dengan turut mengambil andil dalam pemilihan kali ini, kita bersama dapat memilih seorang pemimpin yang dapat menjalankan agenda - agenda rakyat fakultas hukum. Bukan agenda pribadinya.

Sudah menjadi sebuah kewajiban bagi kita bersama, sebagai mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan untuk dapat berpartisipasi aktif dalam menentukan arah perkembangan fakultas kita bersama selama satu tahun kedepan. Dengan ikut memilih dan memberikan sumbangsih suara kita di TPU, kita telah menjadi bagian dari perubahan bagi FH-UPH ke arah yang lebih baik.

Tentang Kami
Anda beropini? Kami menyuarakan!

Suarakan tulisan anda bersama Panah Kirana. Kirimkan tulisan apa saja ke email kami dan akan kami suarakan di dalam kolom!

*Format: nama, judul, tulisan

Kirim Tulisan
Cari dengan tagar
No tags yet.
Social Media PANAH KIRANA
  • line
  • Instagram Social Icon

Ikuti terus perkembangan kami

bottom of page