top of page

SUKA DUKA MENJADI PENGACARA KELAS INTERNASIONAL


Karawaci – Nama Dr. Hotman Paris Hutapea, SH, MH tentu sudah tak asing lagi didengar oleh khalayak masyarakat Indonesia. Nama pengacara yang telah menangani perkara hukum sederet selebritis ini memang cukup sering menghiasi tabloid dan berita infotainment. Kali ini, Hotman menjadi pembicara dalam seminar “How to be an International Lawyer” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Fakultas Hukum pada Senin, 13 November 2017 di Gedung D502, Universitas Pelita Harapan. Dari segi kuantitatif, seminar tersebut merupakan acara seminar dengan jumlah peserta terbesar dalam rentetan perjalanan sejarah Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan sejak pertama kali didirikan pada Tahun 1994. Pencapaian terbaik ini tidak lain dan tidak bukan berkat dukungan seluruh pihak yang berpartisipasi aktif untuk mensukseskan acara seminar yang berlangsung hampir sekitar 2 jam.


Sebelum masuk kedalam inti acara, Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Fakultas Hukum, Pangeran M Negara S menyampaikan dalam kata sambutannya bahwa acara seminar “How to be an International Lawyer” merupakan tajuk yang sangat relavan ditengah kondisi persaingan global yang sangat ketat. Lelaki yang lebih dikenal dengan nama Bumi ini menjelaskan bahwa pasca Indonesia memutuskan untuk menjadi bagian dari Masyarakat Ekonomi Asean maka tantangan bangsa Indonesia semakin berat ditengah kualitas sumber daya manusia indonesia yang terbatas untuk bisa menghadapi persaingan bangsa-bangsa Asia yang tergabung dalam MEA. Diakhir sambutannya Ia berharap bahwa dengan adanya seminar ini makan akan lahir generasi muda Indonesia yang akan bergelut di dunia hukum untuk tidak hanya memiliki kecerdasan melainkan juga kecerdikan, keberanian, konsistensi dan semangat baja. Sehingga akan ada ratusan, ribuan atau jutaan praktisi hukum yang memiliki kualitas yang sama bahkan melebihi Hotman. Sebelum turun dari podium, Pangeran mengucapkan terimakasih kepada Hotman Paris yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukannya yang padat. Tak lama berselang, pengacara kondang ini pun menceritakan suka dan duka perjalanan hidupnya hingga dapat mencapai kesuksesan seperti sekarang.


Hidup Hotman saat ini mungkin terlihat glamor di pandangan masyarakat umum, namun kehidupan tersebut tidak diperolehnya dengan mudah. Sebagai pembukaan seminar, ia menceritakan permulaan karirnya pada awalnya. Pengacara yang berketurunan Batak ini menyatakan ia tidak akan bisa mencapai kesuksesan tanpa adanya nyali dan kerja keras. “Berani mengambil keputusan saat kritis, dan kalian harus mengetahui tujuan hidup kalian apa,” kata Hotman. “Kalau you tidak tau tujuan you apa, bagaimana bisa sukses?” Di sela-sela cerita perjalanan hidupnya, Hotman memberikan banyak nasehat yang membuka pemikiran hadirin seminar dimana hadirin juga diberi tips-tips agar dapat bersaing dalam dunia hukum internasional. “Anda (red: apabila), berhadapan dengan lawan di suatu debat di TV harus pakai prinsip kill or to be killed.” katanya. “Kalau nggak tidak ada gunanya.”


Seminar berlangsung dengan meriah, diselingi dengan canda tawa karena pembawaan pengacara yang humoris tersebut. Pada sesi tanya jawab pada akhir seminar, muncul sebuah pertanyaan dari salah satu hadirin tentang bagaimana cara seorang lawyer dapat memutar otak pada saat clientnya dalam keadaan terjepit. Hotman menekankan kembali betapa pentingnya memiliki nyali dan faktor jam terbang yang tinggi, namun hal lain yang tidak kalah penting adalah adanya bawaan lahir serta bakat biologis. “Ada orang terlahir menjadi raja, born to be a king, ada orang terlahir menjadi pengacara, born to be a lawyer,” tandas Hotman.


Tentang Kami
Anda beropini? Kami menyuarakan!

Suarakan tulisan anda bersama Panah Kirana. Kirimkan tulisan apa saja ke email kami dan akan kami suarakan di dalam kolom!

*Format: nama, judul, tulisan

Kirim Tulisan
Cari dengan tagar
No tags yet.
Social Media PANAH KIRANA
  • line
  • Instagram Social Icon

Ikuti terus perkembangan kami

bottom of page