top of page

Darah Dagingkan Budaya Membaca


sumber gambar: etsy.com


Beberapa tahun belakangan penggunaan kata literasi menjadi hal yang tidak lagi awam terdengar oleh telinga kita. Penggunaan kata tersebut menjadi hal yang umum digunakan oleh orang banyak dalam berbagai bidang pekerjaan maupun dalam melakukan kajian-kajian studi dalam bidang tertentu. Namun sebenarnya apa arti dari literasi itu sendiri? Meski belum secara jelas didefinisikan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengkutip dari situs resmi Gerakan Literasi Sekolah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, literasi berasal dari istilah latin literature dan bahasa inggris letter. Sedangkan definisi literasi mengkutip dari kamus online Merriam-Webster literasi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk dapat menulis dan membaca huruf, atau dapat dikatakan kemampuan melek aksara seseorang.


Setelah terdapat sebuah pemahaman yang jelas terhadap arti literasi, lalu apa arti penting dari sebuah literasi di Indonesia? dalam sebuah riset yang dilakukan oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2017 silam tingkat literasi Indonesia masih berada pada salah satu titik terendah dari 61 satu negara di dunia Indonesia masih berada pada nomor 60. Sedangkan Thailand berada pada posisi 59 satu tingkat di atas Indonesia dan Botswana mengisi nomor 61. Hal ini tentu saja memperlambat perkembangan manusia di Indonesia. Melansir dari situs CNN Indonesia sebagaimana mengkutip data dari hasil penelitian yang dilakukan United Nations Development Programme (UNDP) tingkat pendidikan berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia masih sangat rendah berada pada angka 14,6%. Mirisnya tingkat pendidikan yang begitu rendah di Indonesia menunjukkan bahwa diperlukan sebuah reformasi dalam sistem pendidikan kita.


Rendahnya minat membaca telah menjadi suatu permasalahan tersendiri di Indonesia, mungkin hal ini adalah akibat dari sistem pendidikan kita yang kurang melakukan penekanan terhadap arti penting dari membaca buku. Kendati demikian adalah penting bagi pemerintah untuk melakukan inovasi-inovasi baru dalam upaya untuk meningkatkan minat membaca masyarakat di Indonesia terutama sejak usia dini. Dengan menanamkan budaya membaca pada generasi muda sejak usia dini akan menjadikan hal tersebut kebiasaan yang mendarah daging dengan harapan dapat turut meningkatkan tingkat literasi di Indonesia yang pada akhirnya akan turut berpengaruh terhadap tingkat pendidikan di Indonesia.


Di tengah pesatnya perkembangan literasi media era digital dewasa ini, adalah bijak jika kita dapat memanfaatkan dan menggunakan alat-alat yang telah tersedia dengan benar. Ketersediaan berbagai informasi hingga pengetahuan yang berada di dunia maya seakan menjadikan tak ada lagi batas dalam memahami dan meraih ilmu pengetahuan, oleh karena itu dengan telah terbukanya berbagai pintu dalam dunia maya sudah saatnya kita turut memajukan dan meningkatkan minat baca


di Indonesia melalui alat yang telah tersedia. Tidak harus membaca sesuatu yang teoritis dalam upaya meningkatkan minat baca diri sendiri, mulailah dengan hal yang sederhana namun menarik. Lambat laun akan tumbuh kebiasaan membaca yang telah mendarah daging dan melekat pada diri sendiri, kemudian dapat kita lanjutkan dengan meningkatkan kualitas materi-materi bacaan kita kendati demikian akan turut memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih lagi.


Tentang Kami
Anda beropini? Kami menyuarakan!

Suarakan tulisan anda bersama Panah Kirana. Kirimkan tulisan apa saja ke email kami dan akan kami suarakan di dalam kolom!

*Format: nama, judul, tulisan

Kirim Tulisan
Cari dengan tagar
No tags yet.
Social Media PANAH KIRANA
  • line
  • Instagram Social Icon

Ikuti terus perkembangan kami

bottom of page