Mahasiswa: Aspirasi atau Etika?
sumber gambar: Google
KARAWACI, PANAH KIRANA – Kritikan dan aspirasi kepada pemerintah merupakan salah satu dampak bentuk negara demokrasi. Mahasiswa menjadi “motor” utama dalam melakukan aksi ini. Sayangnya, terkadang tindakan-tindakan yang bertujuan baik tidak sejalan dengan etika yang baik.
Pendapat masyarakat mengenai cara mahasiswa menyampaikan pendapat sangat bervariasi, terutama ketika cara penyampaian aspirasi mulai mengesampingkan nilai-nilai etika. Mahasiswa yang melakukan aksi demo yang sarat akan kekerasan dan bentrokan dengan petugas berwenang, apalagi vandalisme seperti pembakaran fasilitas umum, tentu dipandang secara negatif oleh sebagian masyarakat. Namun di sisi lain, ada juga mahasiswa yang menyampaikan aspirasi secara damai tanpa kekerasan, seperti halnya acara kamisan yang biasanya dilakukan di depan Istana Negara dan sekitarnya.
Ada mahasiswa yang memiliki pemikiran kritis, namun tidak pandai atau bahkan tidak berani menyampaikan aspirasi. Tetapi, ada juga mahasiswa yang berani dan lantang menyampaikan aspirasi bahkan kritikan, namun melupakan gagasan awal dari apa yang ingin disampaikan sehingga tidak memberikan substansi yang jelas.
Terkadang dibutuhkan nyali yang besar walau tidak memperhatikan etika demi menegakkan keadilan. Bukti nyata terkait hal ini yaitu saat jatuhnya rezim Soeharto dengan mahasiswa sebagai pertahanan terdepan.
Akan tetapi, hal ini malah menambah pertanyaan baru walaupun dengan implementasi yang berbeda – masih patutkah dilakukan aksi-aksi mahasiswa seperti itu di zaman sekarang? Semua kembali kepada persepsi masing-masing orang. Butuh atau tidaknya suatu aksi mahasiswa tentunya tergantung dari bagaimana kinerja pemerintah dan lembaga lainnya, serta kondisi politik di Indonesia.
Penyampaian aspirasi yang didasarkan pada pemikiran kritis namun dengan tetap mempertimbangkan nilai-nilai etika adalah cara terbaik. Akan tetapi, bagaimana jika tidak dapat demikian? Apakah lebih baik mahasiswa yang menyampaikan aspirasi dengan tidak mengacuhkan etika atau sebaliknya? Kita semua yang menilai dan memilih.