top of page

Politisi Artis Bermodalkan Popularitas atau Kapabilitas?


sumber: google.com

Profesi menjadi artis tidak akan selamanya berkibar. Karena itu tidak sedikit dari kalangan artis yang mencoba peruntungan di profesi lain seperti halnya terjun ke dunia politisi maupun ke dunia bisnis.


Dunia politisi sepertinya menjadi magnet khusus untuk para artis banting setir, dimana usaha tersebut ada yang terbilang sukses maupun sebaliknya. Sejumlah artis yang sukses terjun ke dunia politik diantaranya Deddy Mizwar, Pasha Ungu, Inggrid Kansil, dan Nurul Arifin. Namun ada juga deretan artis yang gagal seperti halnya Saipul Jamil, Rieke Dyah Pilatoka, Andre Taulany, dan masih banyak lagi.


Ketika seorang artis terjun ke dunia politik, berarti mereka sudah siap untuk mengemban amanat masyarakat. Mereka dituntut kerja keras dan loyalitas. Mereka diberikan kepercayaan oleh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam memajukan negeri ini. Artis yang berpolitisi harus intropeksi kemampuan mereka dalam mewakili rakyat di parlemen agar tidak terjadi penyelewengan kekuasaan karena mementingkan kepentingan sendiri atau kelompok tertentu hingga rakyat menjadi korban.


Maraknya artis berpolitisi ini menimbulkan sisi positif dan sisi negatif. Sisi positifnya yaitu dunia politik tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang sifatnya mengerikan tetapi menjadi sesuatu yang menghibur dengan banyaknya artis yang masuk politik. Tetapi sisi negatifnya, seringkali mereka tidak menyeimbangi popularitas itu dengan pengetahuannya, mereka lebih mementingkan citra dan kepopuleran sehingga mengabaikan amanat rakyat.


Popularitas belaka seharusnya tidak dijadikan sebagai modal yang cukup untuk dipilih oleh masyarakat. Mereka harus mampu menunjukkan hasil kerjanya yang nyata. Mempunyai itikad baik saja juga tidak cukup, harus ada modal politik jika ingin terjun ke dunia tersebut. Selain pendekatan yang kuat ke dalam masyarakat, dibutuhkan juga pendekatan ke elitis politik serta tokoh-tokoh agama.


Di samping itu, hal ini juga harus diikuti oleh pengetahuan masyarakat akan dunia politik. Masih banyak masyarakat yang bersifat tidak mau tahu dalam menggunakan hak pilihnya. Yang lebih parah, akibat dari rasa cuek itu akhirnya mereka hanya memilih deretan orang terkenal tanpa mencari tahu kapabilitasnya terlebih dahulu. Maka dari itu masyarakat harus lebih jeli dalam memilih pemimpin, harus memilih yang mempunyai kapabilitas untuk memimpin karena pemimpin juga merupakan wakil rakyat yang diharapkan mampu menyalurkan dan mewujudkan aspirasi rakyat. Jadi, jangan menjadi masyarakat yang buta politik!


Tentang Kami
Anda beropini? Kami menyuarakan!

Suarakan tulisan anda bersama Panah Kirana. Kirimkan tulisan apa saja ke email kami dan akan kami suarakan di dalam kolom!

*Format: nama, judul, tulisan

Kirim Tulisan
Cari dengan tagar
No tags yet.
Social Media PANAH KIRANA
  • line
  • Instagram Social Icon

Ikuti terus perkembangan kami

bottom of page