top of page

Asian Games 2018: Pembangunan Demi Citra Bangsa dan Negara


sumber: google.com

36 hari lagi tepatnya pada tanggal 18 Agustus 2018 mendatang akan diselenggarakan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Ajang olahraga terbesar kedua di dunia setelah Olimpiade ini melibatkan 45 negara. Sebanyak 9.000 atlit serta 8.000 awak media akan diundang dalam perhelatan olahraga se-Asia kali ini. Namun Komite Olimpiade Asia memangkas jumlah turnamen yang tadinya berjumlah 484 menjadi 431 dari 42 cabang olahraga akibat kekhawatiran seputar biaya. Ini adalah kali kedua Jakarta menjadi tuan rumah dan kali pertama untuk kota Palembang. Sebelumnya Jakarta pernah menjadi tuan rumah Asian Games yang ke-4 pada tahun 1962.


Gelora Bung Karno menjadi jantung Asian Games 2018 di Jakarta nanti, sedangkan Palembang mengandalkan kompleks olahraga Jakabaring. Indonesia sangat serius melakukan persiapan menuju Asian Games 2018 ini, didukung kemunculan Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2016 tentang Dukungan Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diberi tugas untuk memfasilitasi pembangunan sarana dan prasarana cabang olahraga dan infrastruktur pendukung Asian Games. Sejumlah bangunan yang dipersiapkan untuk Asian Games IV tahun 1962 seperti, GBK, Jalan Thamrin, Jalan Gatot Subroto, Jembatan Semanggi, Patung Selamat Datang (Bundaran HI), dan Hotel Indonesia (sekarang Hotel Kempinski) dibangun untuk menyambut Asian Games IV, selain itu juga akan digunakan untuk jangka panjang.


Di samping infrastruktur, persiapan Asian Games ini juga dapat memberi manfaat dari sisi pariwisata dan perekonomian secara lebih luas bagi Indonesia. Negara-negara sebelumnya yang pernah menjadi tuan rumah Asian Games telah meraup keuntungan yang tidak kecil, misalnya Thailand yang memperoleh Rp. 300 miliar setelah menghelat Asian Games XIII di Bangkok. Sedangkan Korea Selatan mendapat surplus Rp. 670 miliar pasca Asian Games XIV di Busan. Nilai tersebut belum termaksud dari keuntungan lain seperti pemanfaatan infrastruktur dan pertumbuhan pariwisata.


Tetunya biaya yang terpakai untuk membangun itu semua tidak dapat dikatakan kecil. Untuk merenovasi dan membangun arena-arena Asian Games ini, biaya yang dikucurkan hampir mencapai Rp. 10 triliun. Namun belakangan ini dana itu dipotong menjadi Rp. 4,5 triliun yang diambil dari APBN dan tambahan dari sponsor sekitar Rp. 1 triliun. Tidak hanya Stadion Gelora Bung Karno yang memakan biaya miliaran rupiah, Wisma Atlet di daerah Kemayoran juga diperbaiki dan diperluas, yang terdiri dari 10 tower dengan 7.426 unit dan berkapasitas sebanyak 22.278 orang ditambah dengan berbagai fasilitas pendukung. Selain itu pembangunan Velodrome Rawamangun dan Equatrian Park Pulomas dibangun sebagai arena balap sepeda dan pacuan kuda. MRT & LRT juga ditargetkan sudah selesai sebelum Asian Games dimulai.


Kementerian Pariwisata juga mempersiapkan paket-paket wisata untuk menyambut Asian Games 2018. Salah satunya paket-paket wisata untuk para atlet, ofisial, maupun supporter yang dapat dipilih dalam 2 pilihan. Pilihan paket wisata yang pertama adalah one day tour yang menawarkan paket perjalanan ke berbagai destinasi dalam satu hari. Pilihan yang kedua adalah paket overstay yang menawarkan para atlet, ofisial, maupun supporter paket perjalanan ke berbagai destinasi pilihan. Sedangkan untuk Palembang sudah membangun empat ruas tol baru, underpass dan flyover, rumah sakit, perluasan bandara, serta pembangunan LRT dari bandara menuju Jakabaring.


Tentang Kami
Anda beropini? Kami menyuarakan!

Suarakan tulisan anda bersama Panah Kirana. Kirimkan tulisan apa saja ke email kami dan akan kami suarakan di dalam kolom!

*Format: nama, judul, tulisan

Kirim Tulisan
Cari dengan tagar
No tags yet.
Social Media PANAH KIRANA
  • line
  • Instagram Social Icon

Ikuti terus perkembangan kami

bottom of page