top of page

Pilkanat 2018: Gelora Demokrasi Mahasiswa


Debat orasi Pilkanat (Pemilihan Ketua Senat) atau yang lebih dikenal sebagai debat orasi paslon ketua dan wakil HMFH telah berjalan dengan lancar – dan sedikit panas. Ramainya kandidat calon dengan latar belakang Debate and Research Community (DARE) menyebabkan debat orasi pada Senin, 16 Juli 2018 berjalan dengan seru. Ruang D501 sebagai lokasi debat orasi tak dapat dipungkiri memang nampak cukup lenggang, namun para anggota tim sukses masing-masing calon berhasil meramaikan suasana dengan menunjukkan semangat dukungan yang berapi-api sejak awal hingga penghujung acara.


Pada pra segmen pertama, para calon mengutarakan opening statement apa saja yang melatarbelakangi dorongan mereka untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin HMFH periode 2018/2019, dilanjutkan dengan penyampaian visi dan misi masing-masing. Opening statement oleh pasangan calon nomor satu yaitu Jovin Kurniawan dan Mercy Nugroho dengan visi misi inklusif, dedikatif dan relevan menyatakan bahwa mereka ingin mahasiswa FH UPH bisa menjadi relevan bagi masyarakat.


“HMFH harus menjadi penaung mahasiswa FH UPH untuk memaksimalkan potensi dari setiap mahasiswa FH UPH bukan hanya untuk kehidupan di dalam kampus, tetapi untuk kehidupan setelah menjadi sarjana hukum agar sarjana hukum mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan dapat menjadi sarjana hukum yang dapat berperan aktif dalam masyarakat, membawa semangat baik dan perubahan baik bagi masyarakat,” ucap Jovin. “Kami berdua disini hadir untuk melayani kalian semua agar kalian semua dapat bersama-sama dengan kami memaksimalkan segala potensi dan menjadi terang dan garam di dunia ini.”


Pasangan calon nomor dua Amadea Muljanto dan Muhammad Azmi menekankan pada pentingnya ada harmoni agar terwujud persatuan dan kesatuan dalam lingkungan Fakultas Hukum UPH. “Tujuan kami hadir di tempat ini bukan sebagai publik yang berorientasi ke pemilih kemenangan, bukan sebagai pemimpin yang berorientasi mencari tahta atau jabatan, tapi disini kami hadir membawa suatu konsep. Bukan kami hanya sebagai pembawa janji-janji manis bagi kalian semua, tapi disini adalah suatu momen dimana kalian harus mengenal kami. Pemimpin seperti apakah yang layak untuk memimpin HMFH ini. Pemimpin seperti apakah yang memiliki karakter seperti apakah yang mampu memimpin HMFH ini,” ujar Amadea.


“Yang kami mau tekankan disini adalah kami memiliki karakter yang true knowledge, faith in Christ dan Godly Character itu sendiri, yang sejatinya perlu untuk dimiliki oleh setiap pemimpin sebagai dasar dari pembinaan mereka. Kami disini membawa misi untuk menjadikan HMFH ini sebagai wadah untuk kita semua, memfasilitasi mahasiswa-mahasiswa Hukum untuk dapat bergerak aktif, demi kemajuan dari Fakultas Hukum UPH,” lanjutnya.


Suasana antar para pasangan calon mulai memanas ketika memasuki segmen dimana mereka diberikan mosi-mosi argumentasi tentang isu kenegaraan dan isu kebijakan UPH seperti trimester UPH dan pengurangan bobot SKS mata kuliah FLA yang kerap menjadi keluhan mahasiswa UPH. Puncaknya berada pada segmen tanya jawab antar paslon ketika Mercy selaku calon wakil ketua nomor satu menanyakan pada Azmi selaku calon wakil nomor dua apakah menurutnya LCS itu penting atau tidak.


LCS atau Law Community Service adalah acara LDK merangkap makrab untuk menyambut mahasiswa/i Fakultas Hukum yang baru, dan notabene merupakan persyaratan untuk dapat memasuki seluruh UKM di Fakultas Hukum, dan juga syarat untuk menjadi anggota maupun calon ketua atau wakil Himpunan Mahasiswa Fakultas Hukum. Namun pada kenyataannya Azmi selaku calon wakil ketua belum mengikuti LCS, meskipun telah menduduki kursi keanggotaan HMFH periode 2017/2018 dan juga merupakan anggota aktif UKM DARE.


“Sekarang kita memakai logika dasar saja, saya masuk DARE selama tahun pertama saya dan juga saya masuk ke dalam Himpunan Mahasiswa Fakultas Hukum UPH, lalu lantas apakah bukti-bukti dan data-data yang memang saya berikan, kebenaran yang saya berikan, terhadap mengapa saya tidak mengikuti LCS itu sendiri dapat diterima oleh perwakilan UKM itu sendiri. Buktinya saya dapat terjun langsung ke dalam UKM DARE itu sendiri ataupun Himpunan Mahasiswa Fakultas Hukum UPH. Ini membuktikan bahwasanya saya bukannya ingin menghalangi ataupun menghindar dari kegiatan LCS itu – yang memang menurut saya pun juga memiliki unsur yang penting dalam menciptakan kebersamaan dan juga persatuan antara mahasiswa – namun, ketika ada suatu hal yang memang tidak bisa kita lewati atau kita korbankan lantas jikalau kita jujur dan kebenaran itu adalah nyata maka tentu seharusnya kita sangat arif jika kita memaklumi hal tersebut,” jelas calon wakil nomor dua tersebut.


Pada giliran calon nomor dua untuk mengajukan pertanyaan, Azmi balik menyerang tentang bagaimana pasangan calon nomor satu dapat menjadi pemimpin yang merefleksikan kebhinekaan dan keberagaman di Fakultas Hukum yang memiliki latar belakang ras, budaya dan agama berbeda-beda.


“Kami disini inklusif dimana kami tidak menekankan SARA, dimana kami disini melihat sebagai masing-masing urusan daripada UKM itu sendiri. Disini kami tidak melihat berbeda pandangan seperti budaya dan lainnya akan tetapi tujuan kami disini adalah menyatukan UKM itu sendiri dan menciptakan lingkungan yang kondusif serta membuat Himpunan Mahasiswa sendiri itu dapat menciptakan lingkungan yang dapat berguna bagi mahasiswa itu sendiri,” jawab Mercy.


Acara debat orasi ini memang menunjukkan adanya pro dan kontra dari masing-masing calon pemimpin, baik Azmi yang belum mengikuti LCS maupun pasangan nomor satu yang komposisinya dianggap kurang bhineka. Para pasangan calon telah berjuang dengan semangat untuk menunjukkan bahwa merekalah yang layak menjadi pemimpin HMFH selanjutnya, namun sejatinya kuasa memang tetap berada di tangan mahasiswa sebagai pemegang suara. Oleh karena itu, jangan sia-siakan kesempatan untuk menggunakan hak suara Anda pada hari pemilihan yang berlangsung dari Rabu, 18 Juli 2018 hingga Kamis, 19 Juli 2018. Ingat, your voice, your choice!



Tentang Kami
Anda beropini? Kami menyuarakan!

Suarakan tulisan anda bersama Panah Kirana. Kirimkan tulisan apa saja ke email kami dan akan kami suarakan di dalam kolom!

*Format: nama, judul, tulisan

Kirim Tulisan
Cari dengan tagar
No tags yet.
Social Media PANAH KIRANA
  • line
  • Instagram Social Icon

Ikuti terus perkembangan kami

bottom of page