top of page

Bersama HMFH, DARE Adakan Public Hearing Pertama



Untuk pertama kalinya, HMFH-UPH Periode 2018/2019 menetapkan inisiatif public hearing yang merujuk sebagai salah satu wujud mendukung kebutuhan UKM-UKM FH-UPH dalam persiapan perlombaan. Pada tanggal 21 Agustus kemarin, delegasi dari Debate and Research (DARE) FH UPH, salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bidang Akademis melangsungkan public hearing yang pertama kali sebagai salah satu persiapan menghadapi babak final lomba Constitutional Drafting yang diadakan oleh MPR-RI. Public Hearing ini dihadiri tidak hanya oleh anggota DARE, melainkan juga dosen-dosen serta perwakilan dari setiap UKM FH-UPH. Di sesi tersebut, delegasi perlombaan berlatih untuk memaparkan materi mereka dalam bentuk presentasi seperti yang akan dilakukan pada saat perlombaan. Untuk membantu, delegasi pun menerima sejumlah pertanyaan dan saran dari para dosen serta mahasiswa yang hadir.

“Inisiatif untuk mendorong delegasi DARE melalui public hearing ini yang pasti bertujuan untuk membantu mereka mematangkan kesiapannya menuju hari lomba. Sudah menjadi tugas dari HMFH untuk membantu dan memberi dukungan kepada delegasi FH UPH dari UKM manapun agar persiapannya semakin optimal. Menurut saya gelaran public hearing ini cukup sesuai ekspektasi. Beberapa perwakilan dari setiap UKM beserta anggotanya hadir dalam public hearing ini,” ungkap ketua HMFH UPH 2018, Jovin Kurniawan. “Tentu ini menjadi awal yang baik karena artinya mereka menyadari betapa penting untuk saling mendukung proses rekan kita di FH UPH walaupun berbeda UKM. Tadi juga hadir beberapa dosen yang membantu delegasi dengan saran-sarannya.” ditambahnya kemudian.

Sebelum pelaksanaan public hearing ini, delegasi DARE telah melakukan persiapan selama sekitar dua bulan untuk perlombaan Constitutional Drafting. Setelah mengumpulkan berkas penyisihan RUU MPR-RI pada 30 Juni kemarin, para delegasi akan menghadapi final pada 28 Agustus 2018 mendatang. Ketika ditanya tentang bagaimana public hearing membantu persiapan mereka, ketua dari delegasi perlombaan, Natasya Gabriela menyatakan, “Masalah public hearing sangat membantu, soalnya beda banget latihan with pressure dari orang-orang yang datang dan pertanyaan-pertanyaan yang buat kita harus tampil lebih baik daripada latihan tanpa ada kehadiran orang. Selain itu, di public hearing juga bisa mendapatkan saran-saran yang kita gak bisa dapetin kalau kita latihan sendiri. Harapannya sih supaya public hearing ini bisa terus berlanjut, karena kita sebagai delegasi yang lomba merasa didukung secara materil maupun moral dari keluarga FH-UPH, dan supaya bisa lebih sistematis pengaturan dan publikasi dari public hearing itu sendiri.”

Ketika ditanya apakah ada pesan lain yang ingin diungkapkan, Jovin menambahkan, “Semoga ini menjadi awal yang baik bagi kehangatan hubungan antar UKM di FH UPH yang kemudian membuat mahasiswa-mahasiswa terbaik FH UPH dapat menorehkan prestasi yang lebih gemilang lagi. Semoga awal ini juga semakin memantapkan relasi kita sebagai satu keluarga FH UPH, lebih jauh lagi kegiatan ini saya harapkan menjadi sebuah budaya ke depannya.”


Tentang Kami
Anda beropini? Kami menyuarakan!

Suarakan tulisan anda bersama Panah Kirana. Kirimkan tulisan apa saja ke email kami dan akan kami suarakan di dalam kolom!

*Format: nama, judul, tulisan

Kirim Tulisan
Cari dengan tagar
No tags yet.
Social Media PANAH KIRANA
  • line
  • Instagram Social Icon

Ikuti terus perkembangan kami

bottom of page